Senin, 07 Desember 2015

Setiap Cerita Punya Jodohnya Masing-Masing


Ketika menulis sebuah cerita, lalu mengirimkan kepada media dan ada kabar penolakan, tidak usah sedih berlama-lama, karena anggap saja itu bukan jodohnya. Cerita itu bisa dibaca ulang, direvisi sedikit-sedikit, lalu kirimkan lagi ke media lain.
Cerita “Sita Memanen Ubi” awalnya dibuat untuk seleksi di sebuah komunitas penulisan, karena tidak lolos, terbanglah ke sebuah media yaitu tepatnya koran berani. Koran berani sendiri memang koran  untuk anak yang banyak berisi mengenai pengetahuan, sehingga Sita memanen Ubi yang menceritakan tentang ubi dari mulai memanen, memilah ubi yang baik sampai menerangkan ubi yang siap untuk dimasak, menjadi bahan pertimbangan redaksi. Alhamdulillah...
Menurut saya penting seorang penulis mencatat pengiriman naskah, disertai tanggal dan tujuan medianya. Semakin banyak menulis, semakin banyak mengirim bisa jadi kita lupa kemana dan kapan mengirim. Padahal dari data pengiriman kita bisa tahu dengan sendirinya perbedaan kapan dan berapa lama pengiriman sampai pemuatan.
Tetep semangat menulis, mengirim....kalau ditolak, kirim lagi, ditolak lagi, kirim lagi hehe....
Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar