“Loh komiknya
mana?
Pasti ini kerjaan Tio. Duuh diumpetin dimana?”. Riki mengangkat kertas
yang berserakan di meja dan melihat ke bawah meja.
“Aku yakin, pasti ini kerjaan Tio, bukannya waktu aku
di dapur tadi, Tio masuk kamar? Awas ya Tio!”
Riki berlari keluar, dilihatnya Tio di
kejauhan. Tio pun melihat Riki yang sedang bertolak pinggang. Tio berlari menjauh, dibelakangnya Riki. “Wey Tio, komiknya
kamu sembunyiin dimana?” teriak Riki.
Tio semakin kencang berlari,
begitu juga Riki. Sampai di tikungan Tio menghilang. “Duuh Tio pake sembunyi segala? Enggak salah lagi pasti kamu, Tio.”
begitu juga Riki. Sampai di tikungan Tio menghilang. “Duuh Tio pake sembunyi segala? Enggak salah lagi pasti kamu, Tio.”
“Riki, lihat Tio ngak?” tanya Aris sambi
berlari.
“Aku juga sedang mencari,” jawab Riki dengan nafas tersengal.
“Aneh! Punya salah apa Riko dikejar juga sama Aris,”
gumam Riki.
Riki menyerah, dia membalikkan badannya, kembali ke
rumah. Riki menjatuhkan badannya di sofa sambil mengatur nafasnya.
Tiba-tiba...
“Komiknya?!” teriak Riki melihat buku yang dicarinya di tangan Rita, adiknya. “Berarti?” pekik
Riki.***
Alhamdulillah menang di kuis kamis Diva Press... :)
hihihi, syelamat mba. bagi tipsnya dong biar bisa menang kuis
BalasHapusHehe...makasih :). Biar menang ya sering-sering ikutan kuis hehe.....dari sekian kali ikutan pasti ada yang nyangkut :D
HapusHehe...makasih :). Biar menang ya sering-sering ikutan kuis hehe.....dari sekian kali ikutan pasti ada yang nyangkut :D
BalasHapus