Minggu, 06 Desember 2015

Happy walking#1 Serunya Jalan Ke Kampung Cipelah

Hari minggu, saatnya jalan-jalan.  Hari minggu kemarin 1 Pebruari, saya dan keluarga jalan-jalan ke Kampung Cipelah-Cipacing. Masih berdekatan dengan daerah Cilembu, kabupaten Sumedang, tempat kami tinggal.
Berjalan menapaki jalan menurun, lalu menanjak..
Melewati jalan berbatu, di samping kanan dan kiri pohon-pohon tinggi. dan Teh Isti sibuk foto selfie hihi..



jadi pengen ikut foto-fotoan hehe...


"Haha, dede Rakey enggak ke bawa.... oke ulang lagi :) "


 "Haha... kebawah Nda...," komen Teh Isti
"Oke ulang lagi hihi."
Dan hasilnya.... yeee.. lumayan si Kakak nggak kebawa hahaha...


Sampai di kampung Cipelah, melihat rumah-rumah panggung. Eh di depan sebuah rumah banyak bawang merah yang sedang di jemur. Wah kebetulan bawang merah di rumah habis. Jadi berhenti dulu dan mendekat hehe....

“Punten bapa, tos panen bawang (lalu tersenyum) Pa, bade ngagentosan bawang, kenging?”
(Permisi bapak, sudah panen bawang ya. pak boleh dibeli bawangya?)
“Oh, mangga. Nini... Nini, Ieu tamu.”
(Oh, silahkan. Nini...Nini, ini ada tamu)
Tidak lama, seorang ibu keluar dari rumah  dan kami sudah dipersilahkan duduk di bale-bale. Di kampung ini mempunyai ciri khas, hampir di seitap rumah yang mempunyai bale-bale yang terbuat dari bambu (palupuh),mereka selalu menyimpan teko, yang berisi air minum hangat.
“Mangga sok ditampi, cai haneutna, duuh punten wae teu aya nanaon, mung cai hungkul,”
(Silahkan, ini air hangat, maaf hanya ada air saja)
Begitulah orang kampung, mereka ramah-ramah. Jangankan dengan yang sudah kenal, yang belum kenal saja mereka begitu baiknya. Tanpa rasa curiga ya, hehe..
Lihat-lihat bawang. Akhirnya membeli 5000 rupiah saja dan dapet satu kantong kresek, sekitar satu kilo lebih.
“Ieu neng ditambihan, bilih bade ngaraosan , da ieu maha kenging ti kebon”
(Ini neng, ditambah, barangkali mau mencoba. Ini hasil kebun sendiri)


 Lima ribu dapet 4 ikat....banyaaak kan :)
Kalau dibandingkan dengan membeli di warung, seharga lima ribu ini bisa lima atau enam kali lipat.Wow!
Ups! Jadi inget bawangnya belum dijemur * lari dulu jemur bawang.
Disana juga ada sapi, kakak dd teteh, seneng ngasih makan sapi.


Dan perjalanan dilanjutkan, terus menyusuri perkampungan sampai di sebuah sawah. Teteh jadi tahu bibit padi. 
Sepanjang jalan, senangnya melihat anak-anak balapan lari, tertawa bahagia dan bergiliran mau digendong ayah.



Eh, lihat ada sapi lagi, sapinya seksi hihi...

 Pulangnya di jalan ada kuda renggong.
Hehe joged sambil berjalan.


Ketemu tukang bakso tahu, satu pelastik  dua ribu saja, ada cilok, satu pelastik  seribu.
Kok murah-murah? Ya jajanan di kampung memang segitu hehe...
Dan akhirnya sampai juga di rumah.
Alhamdulillah, di rumah cucian dan piring sudah setia menanti saya . Cuapedeeeh... !Tapi tetep semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar