Happy Walking #2 Belut Kabur dapet Lumpuur

Libur telah tiba! Anak-anak mulai bertanya mau kemana? Pergi jauh tentunya memerlukan uang yang tidak sedikit. Setelah berdiskusi akhirnya liburan di rumah saja, belajar menulis hehe....dan kalau pergi, paling akhir libur ke rumah nenek yang jaraknya tidak terlalu jauh juga. Jadi liburan kali ini kemana dong?

Ada keuntungan pindah rumah ke kampung. Dekat dengan pesawahan menjadi kepuasan tersendiri. Melihat padi yang tumbuh menguning, berbaris rapi, seperti sebuah permadani jika dilihat dari atas hehe...

Dan tiba-tiba muncul ide. Go ke sawah! Mancing belut! Wah ajakan itu diiyakan oleh anak-anak. Saat padi baru disemai dan belum ditanam di sawah, biasanya belut sudah mulai banyak.

Dari rumah sudah membuaat perjanjian.
"Oke, tapi tidak masuk sawah, untuk kotor-kotoran, haanya memancing belut saja. Dipinggir, diselokannya ya."
 “Iya”! Seru anak-anak. Tapi sampai di Sawah....

Aha..... ini dia jadinya....

Nggak asyik kalau baju nggak basah. Nggak asyik kalau tidak maain lumpur dan nggak asyik kalau baju belum kena lumpur.

Ya sudaahlah, asal bahagia saja! Akhirnya itu yang terucap. Lagian kan kalau baju kotor tinggal di cuci. Seperti kata Kakak “Ya kalau kotor kan tinggal dicuci Bunda”! nanti kakak deh yang nyuci, walaupun pada ujungnya mencuci baju menjadi sesuatu yang menyenangkan juga, karena bukan hanya mencuci tapi tentunya bermain air lagi. Daan lagi lagi bermain busa sabun. Liburan seru bersama air, alias basah-basahan.

Loh kok berburu belutnya belum kesebut-sebut ya? Ya iya anak-anak malah main lumpur. Sang ayah yang sedang berburu belut nggak dapet-dapet. Lah, belutnya keburu kabur karena anak-anak berisik, menghentak-hentak dipematang sawah.

Belutnyaa kabuuur.... Cuma daapet lumpuuur di baju anak-anak hahaha.....