“Loh komiknya
mana?
Pasti ini kerjaan Tio. Duuh diumpetin dimana?”. Riki mengangkat kertas
yang berserakan di meja dan melihat ke bawah meja.
“Aku yakin, pasti ini kerjaan Tio, bukannya waktu aku
di dapur tadi, Tio masuk kamar? Awas ya Tio!”
Riki berlari keluar, dilihatnya Tio di
kejauhan. Tio pun melihat Riki yang sedang bertolak pinggang. Tio berlari menjauh, dibelakangnya Riki. “Wey Tio, komiknya
kamu sembunyiin dimana?” teriak Riki.
Tio semakin kencang berlari,